Skip to main content

Rumus Tata Tertib Touring Sepeda Motor

Belajar dari pengalaman bersama Komunitas/Klub Motor bahwasanya segala ketentuan touring dan tata cara berkendara seharusnya menetapkan prinsip “Safety Riding” (keamanan berkendara). Pada prinsipnya semua Komunitas/Klub Motor sudah memiliki pemahaman, maupun penerapan ‘Safety Riding’ berlandaskan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah (PP).
Ketika sebuah Komunitas/Klub Motor melakukan touring, biasanya seluruh rangkaian touring diatur dengan profesional serta penuh tanggung jawab dari para pengurusya maupun dari seluruh anggota. Tanggung jawab ini merupakan “harga diri” dari sebuah nama Komunitas/Klub Motor yang tetap harus dijaga.
Bahasa isyarat touring
‘VJ Touring’ wajib memberikan simulasi serta menjelaskan arti dari pada “bahasa isyarat touring” yang harus dilakukan oleh semua peserta secara berurutan, ‘VJ Touring’, berada diposisi paling depan, memberikan bahasa isyarat touring yang kemudian diteruskan secara berurutan sampai pada peserta di belakang. Hal ini harus dilakukan karena penerapan “Safety Riding”, yaitu keselamatan berkendara dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Bahasa isyarat touring” atau “hand signals group riding” yang dipergunakan di Indonesia pada umumnya adalah sama sebagaimana telah dipakai oleh berbagai komunitas maupun klub motor di Indonesia ketika mereka melakukan touring . 
Contoh gambar dikutif dari fanspage Divisi Humas Mabes Polri.
Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh yang sekiranya harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan memimpin barisan grup, sudah tentu posisinya harus berada di barisan paling depan. Kemudian bahasa isyarat yang diberikan oleh VJ harus di ikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor dua dan seterusnya.
Namun pada prakteknya contoh gambar-gambar untuk beberapa isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas, klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.

Berikut ini sedikit pengetahuan tentang Rumus dan Tata Cara Touring yang saya ambil dari fanspage Divisi Humas Mabes Polri.

Kode Tangan
  • Gunakan hanya tangan kiri
  • Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
  • Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
  • Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
  • Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
  • Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
  • Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
Kode Kaki
  • Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
  • Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
  • Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
Kode Klakson
  • Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
  • Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
  • Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar
  • Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan

  • Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
  • Patuhi semua standar SAFETY RIDER
  • Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
  • Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Tata Cara Pemberangkatan

  • Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
  • RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
  • Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
  • RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
  • Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
Tata Cara Konvoi
  • Dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
  • Tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
  • Posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
  • Atur jarak aman sesuai kecepatan
  • Pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
  • Tidak melanggar lampu merah
  • Teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
  • Nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
  • Hidupkan lampu hazard (opsional)
  • Tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
  • Tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
  • Tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
  • Tidak saling mendahului
  • Pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
  • Usahakan selalu dan tetap tenang
  • Tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata Cara di Lampu Lalu Lintas (Lalin) atau di Persimpangan
  • RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
  • Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
  • Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus

Tata Cara Konvoi Terputus

  • Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
  • RC mengurangi kecepatan
  • Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
  • mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
  • Setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code

Tata Cara Menghalau Penyusup

  • Maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
  • Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
  • Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik

Tata Cara Peserta Mengalami Masalah

  • Peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
  • RC memberhentikan konvoi
  • Sp advice RC bila tidak mengetahui
  • Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
  • Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
  • Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
Bila terjadi kecelakaan minor injured :
  • Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
  • Korban dirawat sementara
  • Bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu

Bila terjadi kecelakaan major injured :

  • Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
  • Semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
  • Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
  • Evakuasi dipimpin langsung oleh RC
  • RC broadcast berita dan
  • Wajib stop touring
Bila terjadi mogok :
  • Klotur emergency stop
  • RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
  • Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.

Seluruh keterangan mekanisme touring, maupun bahasa isyarat VJ yang telah dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih banyak lagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa dipergunakan ketika berkendara bersama grup. Semua mekanisme touring dan bahasa isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas maupun klub motor yang bersangkutan.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi Pintu Kaca Mobil Yang Rusak (Power Window)

Kaca pada sektor jendela mobil memilik fungsi juga sebagai pelindung atau yang merupakan ke luar masukanya hawa, kala kaca mobil ditutup bakal melindungi anda dari air hujan atau hawa bernoda saat driving, disaat kaca mobil di buka ada sirkulasi hawa dalam kabin mobil. Namun ada kasus lain di mana kaca mobil dengan system power window sedikit sulit utk ditutup kembali bahkan terhambat atau diam dan tidak bergerak sama sekali jika mau di buka.  Sangat Sering aspek ini kita menjadi jengkel, terutama saat akan membayar tol maupun membuang sesuatu ke luar mobil dan kaca jendelanya sulit untuk di buka sebab macet.  Motor kaca jendela merupakan komponen yang menggerakkan regulator agar dapat menaikkan dan menurunkan kaca mobil. Biasanya untuk memeriksa motor kaca jendela, Anda harus membedah pintu, karena letaknya yang berada di dalam. Adapun cara mudah mengetahui apakah motor kaca jendela berfungsi yakni dengan mematikan mesin mobil sambil menyalakan lampu ...

Tips Memanaskan Mobil Dengan Baik

Banyak orang menganggap memanaskan mesin mobil itu hal sepele atau sangat mudah dikerjakan, cukup ambil kunci kontak, nyalakan mesin dan injak gas semaunya. Ini yang banyak dilakukan orang setiap pagi, tapi tahukah anda bahwa bukan hanya pagi saja mobil harus dipanaskan, di lain waktu ketika mobil lama tidak menyala atau di atas enam jam maka perlu dipanaskan sebelum dijalankan. Perawatan harian terhadap mobil ini sangat bagus dilakukan setiap hari untuk menjaga mobil kesayangan kita dan tidak memerlukan waktu lama yaitu dengan meluangkan waktu untuk   memanskan mesin mobil yang benar  kurang lebih lima menit setiap pagi atau setiap sebelum digunakan untuk pertama kali pada setiap harinya. Kegiatan pemanasan mobil ini terkhusus untuk mobil injeksi sebab sirkulasi pelumasa pada  mobil injeksi lebih cepat dibandingkan dengan mobil yang masih menggunakan karburator. Untuk menghidupkan mesin pada mobil, anda tinggal men-starter dan membiarkan mesin bekerja ta...